Le catalogue des Éditions de l'EFEO, riche d'environ 600 titres, propose des publications portant sur l'Asie, depuis l'Inde jusqu'au Japon, et couvrant un large spectre disciplinaire en sciences humaines et sociales (archéologie, histoire, anthropologie, littératures, philologie, etc.).
Ces publications, si elles s'adressent d'abord à la communauté scientifique, intéressent également un public attiré par les civilisations et sociétés d'Asie.

Karya Lengkap Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi. Jilid 3

Amin SWEENEY

Collection : Naskah dan dokumen Nusantara (= Textes et documents nusantariens)

Numéro de collection: 23

Éditeur: Sweeney (Amin)

Édition: EFEO, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Année de parution: 2008

Statut : Épuisé

0,00

ISBN : 979-91-0029-1

ISBN-13 : 978-979-91-0116-7

Largeur : 16 cm

Hauteur : 24 cm

Poids : 1.16 kg

Nombre de pages : 848

Distributeur : Autre éditeur

Géographie : Indonésie

Langue : Indonésien

Lieu : Jakarta

Support : Papier

Description :

XXIV + 824 p., ill. cartes, 24 cm., broché, indonésien

En savoir plus Lire moins
Épuisé
Ce article a été ajouté au panier

Résumé

Hikayat Abdullah merupakan jilid ke-3 seri Karya Lengkap Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Karyai ni terpanjang dan terkompleks yang dihasilkan oleh pengarang kelahiran Melaka ini, yang hidup 1796-1854.
 
Selain edisi litografi1849, Jilid 3 ini mengandung seluruh isi versi naskah 1843. Inilah pertama kali versi naskah diterbitkan. Naskah tersebut berisi beberapa kritikan pedas yang disensor oleh majikan Abdullah dalam versi cetak.
 
Jika dahulu peran Abdullah masih dianggap penting sebagai pembawa pembaruan dalam sastra Indonesia, kini sastra lama Indonesia, yaitu sastra Melayu, seolah-olah dijarakkan-paling tidak di pusat-sehingga dipandang sebagai sesuatu yang asing, malah dianggap sebagai milik Malaysia dan bukan lagi Indonesia. Anggapan demikian jelas dirasakan aneh oleh sebagian besar orang Sumatera. Inilah makna penting penerbitan karya lengkap Abdullah.
 
Bagaimanapun, perkembangan bahasa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh Abdullah. Salurannya bukan melalui bahasa Melayu "tinggi" Riau. Di sini terdapat semacam ironi. Orang Kristen juga memainkan peran yang penting dalam perkembangan bahasa Indonesia modern. Mereka terendam dalam bahasa Melayu "tinggi" Alkitab. Terjemahan Alkitab yang paling diandalkan selama sekitar 50 tahun dihasilkan oleh H. C. Klinkert, dan tulisan yang menjadi contoh teladan utama Klinkert adalah tulisan Abdullah!
 
Komentar penulis terhadap Hikayat Abdullah dalam Jilid 3 ini berupaya memperlihatkan bahwa kearifan konvensional tentang karya Abdullah selama ini kurang tepat. Selain menggilap citra dirinya, ternyata tujuan utama Abdullah adalah memperjuangkan serta mempertahankan bahasa Melayu. Jilid 3 ini bertujuan sama. Biarlah bahasa ini tetap hidup sebagai bahsa dunia yang berwibawa; jangan dibiarkan menjadi kacukan Inggristiruan melulu.

Table des matières

Daftar Isi
 
Daftar Peta dan Gambar
 
Pendgantar
 
I. Bahan-Bahan Teks
            Pengenalan
            Deskripsi Edisi 1849
            Susur Galur Naskah-Naskah Hikayat Abdullah
            Deskripsi Naskah-Naskah
            Naskah Asli atau Edisi Pertama?
 
II. Komentar Mengenai Hikayat Abdullah
            Abdullah yang Mana?
            Tantangan yang Dihadapi Abdullah
            Penempatan Kelahiran Abdullah dalam Teks
            Khalayak Andaian dari Segi Noetika
            Kisah Satu Asumsi: Dari North Sampai Encyclopedia Britannica
            Apakah Abdullah Melayu?
            Nilai dan Pemosisian Diri
            Khalayak Dalaman yang Bodoh
            Pengandaian yang Kurang Luas?
            Khalayak Dalaman yang Perseptif
            Khalayak Keseolah-olahan
            Kura-Kura dalam Perahu
            Tuan2 yang Membaca Hikayatku Ini
                        a) Serba-Serbi, Tuan-Tuan
                        b) Engkau Belajar Bahasa Melayu, Tuan-Tuan
                        c) Dan Lain-Lain, Tuan-Tuan
            Encik dengan Encik, Tuan dengan Tuan
                        a) Yang Patut Secara Umum
                        b) Yang Dipatutkan Abdullah
                        c) Tuan Dijadikan Encik
            Badan Satu Ini Bolehkah Dibelah Dua?
            Bukannya Si Engkau Dibelah Dua?
            Wawancara dan Mendominasi Dialog
                        a) Mengapa Anglo College?
                        b) Sambil Menyelam Minum Air
                            Hari Pertama
                            Hari Kedua
                            Hari Ketiga
                        c) Renungan Sejenak
                        d) Wawancara dengan Newbold
                        e) Giliran Thomsen
            Surat Raja Siam
            Mulut Disuap Pisang, Buntut Dikait Onak
            Narator yang Mahatahu dan Serba Hadir
            Pelanduk Lupakan Jerat
            Raja-Raja Melayu
            Bahasa
                        a) Ruang Gerak Luas
                        b) Nahu
                        c) Pengindahan Bahasa yang Berfaedah
                        d) Kesimpulan tentang Bahasa
            Abdullah dan Injil
                        a) Abdullah dengan Penginjil
                        b) Bahasa: Abdullah, Penginjil, dan Nasional
            Lampiran Hanyut
 
III. Ejaan dan Gaya Bahasa dalam Edisi 1849
            Pengenalan
            Ejaan Hikayat Abdullah dan Ortografi
                        a) Pemakaian Angka Dua
                                    i) Umum
                                    ii) Angka Dua atau Ejaan Panjang
                                    iii) Angka Dua dengan Akhiran -an
                                    iv) Angka Dua Dwifungsi
                                    v) Angka Dua Berlebihan
                        b) Angka Tiga
                        c) Pemakaian Huruf ha
                        d) Dua Kaidah Bertumpang Tindih
                        e) -an dan -kan
                        f) Hamzah Akhir
                        g) Variasi Bentuk Ejaan Lain
                        h) Pembacaan "Pruf"
            Gaya Bahasa
                        a) Pandangan Umum
                        b) Kejanggalan?
                                    i) -kan akan
                                    ii) Kecuali
                                    iii) Daripada Sebagai Padanan min Bahasa Arab
                                    iv) Kesimpulan
 
 
IV. Teks Dasar
            Pengenalan
Teks Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi. Edisi Cap Batu 1849
            [Kata Pembukaan]
            Hikayat ‘Abdullah [Mukadimah]
            Peri ‘Abdullah diperanakkan
            Permulaan Belajar Mengaji
            Darihal Kota Melaka
            Darihal Raja Farquhar
            Darihal Tuan Raffles
            Darihal Lord Minto
            Darihal Tzngku Panglima Besar
            Angloh College
            Darihal Kornel Farquhar Pergi Mencari Tempat Hendak Membuat Negeri
            Darihal Negeri Singapura
            Darihal Holanda dalam Melaka
            Darihal Tengku Long
            Darihal Kornel Farquhar Kena Tikam
            Darihal Tempat Belajar Tuan Raffles
            Darihal Surat Raja Siam
            Darihal Tuan Raffles Membuat Undang2 Negeri Singapura adanya
            Darihal Tuan Raffles Hendak Pulang
            Darihal Kornel Farquhar Hendak Pulang
            Darihal Doktor Mengobati Penyakit Pasang2ngan
            Darihal Tian Tui dalam Negeri Singapura
            Darihal Tuan Crawfurd dengan Sultan Husein Syah Negeri Singapura
            Darihal Chapel atau Tempat Sembahyang Orang Putih di Melaka
            Ini Silsilah Asal Penghulu Naning
            Darihal Sultan Husein Syah Singapura
            Darihal Gereja Inggeris di Singapura
            Darihal Tuan Gubernur Butterworth
            [Penutup]
            [Lampiran–Tanpa Judul]
            Catatan Tentang Teks
            Nama-Nama Orang yang Disebut dalam Hikayat Abdullah
            Bagan Tarikh yang Disebut dalam Hikayat Abdullah
            Gambar dalam Ketiga Naskah
 
V. Perbandingan Teks Hikayat Abdullah
            Perbandingan Edisi Cap Batu dengan Nskah Thomson
                        Pengenalan
                        Format Perbandingan
                        Perkembangan Naskah dalam Dua Tahap
                                    a) Ruang Kosong
                                    b) Pilihan Kata-Kata
                                    c) Persamaan, bukan Perbedaan
                        Peran Husein bin Ismail
                        Perbandingan Versi Cetak dan  Versi Naskah
                        Catatan
 
VI Kosakata
 
Lampiran
            Lampiran A
            Lampiran B
            Lampiran C
 
Daftar Pustaka
 
Indeks

À propos de la collection

Naskah dan dokumen Nusantara (= Textes et documents nusantariens)

Koleksi Naskah dan Dokumen Nusantara yang diterbitkan di Indonesia oleh Ecole française d'Extrême-Orient bertujuan menerbitkan suntingan naskah daerah, baik yang berupa transkripsi rekaman maupun yang berupa naskah yang belum pernah terbit. Naskah-naskah tersebut dimaksudkan untuk kalangan ilmiah dan akan disertai pengantar ringkas, ikhtisar dan apparatus criticus seperlunya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Perancis.
 
Sejumlah besar dokumen tersebut terancam punah atau bila tersimpan dalam perpustakaan, masih menunggu penyuntingan, analisa dan terjemahannya. Sebagai pendahuluan bagi penelitian yang lebih mendalam, maka Ecole française d'Extrême-Orient menyediakan koleksi ini untuk para peneliti yang bersangkutan. Dengan demikian Ecole française d'Extrême-Orient berharapan dapat ikut serta memberi sumbangan dalam memperkenalkan kebudayaan Nusantara.
 
Cette collection de Textes et documents nousantariens, publiée en Indonésie par l'Ecole française d'Extrême-Orient, a pour but l'édition de textes vernaculaires transcrits à partir d'enregistrements originaux ou manuscrits inédits. Ces textes seront mis à la disposition du public scientifique accompagnés, en indonésien et en français, d'une présentation succincte, d'un résumé et de l'apparat critique nécessaire.
 
Nombre de ces documents sont menacés de disparition ou, dans le meilleur des cas, attendent dans les bibliothèques une édition critique, une analyse et une traduction. Précédant ces recherches plus approfondies, l'Ecole française d'Extrême-Orient se propose d'ouvrir cette collection aux divers spécialistes concernés et désire ainsi contribuer à une meilleure connaissance des cultures nousantariennes.

Livres similaires