Ritumpanna Wélenrénngé

Sebuah episoda sastra Bugis klasik Galigo

Fachruddin Ambo Enre

Collection : Naskah dan dokumen Nusantara (= Textes et documents nusantariens)

Collection's number: 14

Edition: EFEO - Coéditions, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia

Publication date: 1999

Status : Available

30,00

ISBN : 979 461 318-5

Width : 16 cm

Height : 24 cm

Weight : 1.1 kg

Number of pages : 708

Distributor : Autre éditeur

Geography : Indonesia, Insulindia

Language : Indonesian

Place : Jakarta

Support : Papier

Description :

708 p., maps, 24 cm, softcover, indonesian

Read more Read less
This article has been added to the basket

Abstract

Ritumpanna Wélenrénngé atau “Pohon welenreng ditebang”, adalah salah satu episode dari ceritera Galigo, atau lengkapnya Sureq I La Galigo, yang merupakan karya sastra Bugis paling terkenal, dan salah satu karya terbesar dalam khazanah kesusasteraan Indonesia tradisional. Cerita Galigo menggambarkan pikiran, perasaan,dan cerita suku Bugis di Sulawesi Selatan.
Selain sebagai karya sastra, cerita Galigo oleh sebagian orang Bugis diyakini memiliki nilai-nilai religious dan sacral. Ceritera ini juga dianggap mengandung mitologi suku Bugis, dan menceriterakan asalusul Tanah Bugis.
Buku yang ditulis oleh Fachruddin Ambo Enre, seorang Guru Besar di IKIP Ujungpandang ini, tidak hanya memuat teks lengkap Ritumpanna Wélenrénngé tersebut beserta terjemahannya, penyajiannya juga diperkaya dengan analisis cerita, uraian tentang penempatan cerita dalam kerangka kesusasteraan Bugis, pembahasan matra, ragam Bahasa, fungsi social, hingga latar belakang sejarah dan geografisnya.

Table of contents

DAFTAR ISI
PRAKATA oleh Penyunting
KATA PENGANTAR oleh Penulis
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR BAGAN
DAFTAR PETA
 
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Karya Terdahulu
1.2. Tujuan, Dasar Teori, dan Metode Penulisan
1.3. Cerita Galigo
1.4. Kedudukan dan Fungsi Galigo
1.5. Masa Ula Penulisan Galigo
 
BAB II: TELAAH NASKAH
2.1. Naskah-Naskah RW
2.2. Uraian Naskah
2.3. Perbandingan Naskah
2.4. Dasar Edisi, Transliterasi dan Terjemahan
            2.4.1 Edisi
            2.4.2 Transliterasi
                        2.4.2.1 Pemakaian Lambang Bunyi
                        2.4.2.2 Penulisan Kata
                        2.4.2.3. Susunan Wacana
            2.4.3. Terjemahan
 
BAB III: TELAHH STRUKTUR
3.1 Jenis-Jenis Sastra Bugis
3.2. Cerita dan Alur
3.3. Masalah Pokok dan Tema
3.4 Penokohan
3.5. Latar dan Nada
3.6. Bahasa dan Periodus
 
BAB IV: KESIMPULAN
4.1 Telaah Ekstrinsik
4.2. Telaah Struktur
4.3. Tinjauan Akhir
 
BAB V: EDISI NASKAH DAN TERJEMAHAN
 
CATATAN PADA EDISI NASKAH
DAFTAR NAMA PELAKU
DAFTAR NAMA TEMPAT
DAFTAR KATA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I: Kalimat sapaan kepada pohon Welenreng
LAMPIRAN II: We Tenriabèng bangkit berjalan
LAMPIRAN III: Daftar raja yang diundang
RINGKASAN
SUMMARY
RESUME

About the collection

Naskah dan dokumen Nusantara (= Textes et documents nusantariens)

Koleksi Naskah dan Dokumen Nusantara yang diterbitkan di Indonesia oleh Ecole française d'Extrême-Orient bertujuan menerbitkan suntingan naskah daerah, baik yang berupa transkripsi rekaman maupun yang berupa naskah yang belum pernah terbit. Naskah-naskah tersebut dimaksudkan untuk kalangan ilmiah dan akan disertai pengantar ringkas, ikhtisar dan apparatus criticus seperlunya dalam bahasa Indonesia dan bahasa Perancis.
 
Sejumlah besar dokumen tersebut terancam punah atau bila tersimpan dalam perpustakaan, masih menunggu penyuntingan, analisa dan terjemahannya. Sebagai pendahuluan bagi penelitian yang lebih mendalam, maka Ecole française d'Extrême-Orient menyediakan koleksi ini untuk para peneliti yang bersangkutan. Dengan demikian Ecole française d'Extrême-Orient berharapan dapat ikut serta memberi sumbangan dalam memperkenalkan kebudayaan Nusantara.
 
Cette collection de Textes et documents nousantariens, publiée en Indonésie par l'Ecole française d'Extrême-Orient, a pour but l'édition de textes vernaculaires transcrits à partir d'enregistrements originaux ou manuscrits inédits. Ces textes seront mis à la disposition du public scientifique accompagnés, en indonésien et en français, d'une présentation succincte, d'un résumé et de l'apparat critique nécessaire.
 
Nombre de ces documents sont menacés de disparition ou, dans le meilleur des cas, attendent dans les bibliothèques une édition critique, une analyse et une traduction. Précédant ces recherches plus approfondies, l'Ecole française d'Extrême-Orient se propose d'ouvrir cette collection aux divers spécialistes concernés et désire ainsi contribuer à une meilleure connaissance des cultures nousantariennes.

Related books