Le catalogue des Éditions de l'EFEO, riche d'environ 900 titres, propose des publications portant sur l'Asie, depuis l'Inde jusqu'au Japon, et couvrant un large spectre disciplinaire en sciences humaines et sociales (archéologie, histoire, anthropologie, littératures, philologie, etc.).
Ces publications, si elles s'adressent d'abord à la communauté scientifique, intéressent également un public attiré par les civilisations et sociétés d'Asie.

Kesultanan Palembang dalam Pusaran Konflik (1804-1825)

Farida R. WARGADALEM

Collection : Pustaka Hikmah Disertasi

Numéro de collection: 13

Édition: EFEO - Coéditions, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Année de parution: 2017

Statut : Autre distributeur

0,00

ISBN-13 : 978-602-424-672-3

Largeur : 16 cm

Hauteur : 24 cm

Poids : 0.45 kg

Nombre de pages : 304

Distributeur : Autre éditeur

Géographie : Indonésie

Langue : Indonésien

Lieu : Jakarta

Support : Papier

Description :

24x16, XIV+290, 2017, carte, ill., broché, indonésien

En savoir plus Lire moins
Autre distributeur
Ce article a été ajouté au panier

Résumé

KESULTANAN PALEMBANG menikmati periode kemakmuran di peralihan abad ke-19. Situasi ini mulai berubah dengan kasak-kusuk yang dilakukan oleh Raffles unutk mendapatkan dukungan dari sultan dalam mengusir Belanda dari Nusantara.
 
Pendudukan Inggris atas Batavia dimanfaatkan oleh sultan Palembang untuk mengusir orang Belanda pada bulan September 1811. Peristiwa ini pemicu keterlibatan Inggris secara langsung di kesultanan Palembang. Slama periode 14 tahun yang berikutnya Palembang mengalami sejarah yang kacau. Inggris dan Belanda saling merebut kesultanan sambil memen garuhi suksesi pemimpin di atas taktanya. Ekspedisi Inggris pada tahun 1812 disusuli pemerintahan Inggris di Palembang selama empat tahun. Dengan ditandatanganinya Traktat London (1814), orang Belanda kembali memerintah Palembang tetapi mereka berhadapan dengan perlawanan Inggris dan terutamanya perlawanan sultan-sultan Palembang. Sesudah dua kali perang Palembang-Belanda di 1819 dan 1821, kesultanan runtuh dan dihapuskan oleh pemerintah kolonial pada tahun 1825.
 
Berdasarkan khususnya bahan arsip Belanda serta sejumlah kesaksian langsung, buku ini memaparkan secara terperinci peristiwa-peristiwa, tokoh-tokoh dan latar belakang internal maupun eksternal sejarah politik dan ekonomi kesultanan Palembang pada awal abad ke-19.
 
Isi dan pesan yang disampaikan buku ini sangat relevan dengan pengalaman bangsa Indonesia dewasa ini, baik dari segi maraknya konflik serta keinginan anak bangsa merekonstruksi sejarah. Buku ini sangat penting dibaca oleh berbagai pihak, mulai lapisan elit dan pengambil kebijakan, serta para mahasiswa dan peminat sejarah yang ingin melihat sejarah dalam bentuk (narasi) baru. (Prof. DR. Gusti Asnan, Guru Besar Sejarah FIB Universitas Andalas)
 
Buku ini memberikan kita pemahaman tentang kegigihan Sultan Mahmud Badaruddin II menghadapi dua kekuatan, Belanda dan Inggris, yang bersaing memperebutkan kesultanan Palembang. Patut dibaca tidak hanya untuk para sejarawan dan ilmuwan sosial, tetapi juga para pengambil kebijakan. (DR. Erwiza Erman, peneliti senior Pusat Penelitian Sumberdaya Regional, LIPI)
 
Dengan menyisihkan subyektivitas dalam interpretasi atau pemilihan jenis data, aspek originalitas dan legalitas, karya sejarah ini sangat terdukung oleh penggunaan arsipnya. Karya Dr. Farida R. Wargadalem ini menjadi salah satu dari sedikit karya sejarah era kolonial, khususnya mengenai Sumatra Selatan yang berkualitas melalui penggunaan sumber primernya. (Dr. Harto Juwono, M.Hum, sejarawan)

Table des matières

Prakata
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Ilustrasi
 
Bab I Pendahuluan
            1.1 Latar Belakang Konflik
            1.2 Fokus Kajian
            1.3 Batasan Kajian
            1.4 Sumber-Sumber Primer yang Digunakan
            1.5 Tulisan-Tulisan Ilmiah
            1.6 Gelar-Gelar dan Golongan Elite di Palembang
            1.7 Struktur Tulisan
 
Bab II Kesultanan palembang akhir Abad ke-18 dan awal abad ke-19
            2.1 Pemerintahan
            2.2 Perekonomian
            2.3 Hubungan Kesultanan Palembang dengan Belanda dan Inggris
                        2.3.1 Awal Pemerintahan Sultan Ratu Mahmud Badaruddin
                        2.3.2 Strategi Raffes untuk Menguasai Palembang
                        2.3.3 Pendudukan Loji Belanda (1811) dan Menolak Dominasi Inggris
                        2.3.4 Keterlibatan Raffles dalam Pendudukan Loji Belanda
 
Bab III Suksesi pada kesultanan palembang (1811-1816)
            3.1 Ekspedisi Inggris (1812) dan Pemerintahan Sultan Badaruddin II di Uluan
            3.2 Pergantian Kekuasaan
            3.3 Pemerintahan Inggris (1812-1816) di Palembang
 
Bab IV Pembagian kekuasaan
            4.1 Pemerintahan Belanda yang Kedua di Kesultanan Palembang
            4.2 Pembagian Kekuasaan
            4.3 Kon lik Inggris dan Belanda di Kesultanan Palembang
            4.4 Rancangan Muntinghe untuk Kesultanan Palembang
            4.5 Akhir Pemerintahan Sultan Ratu Ahmad Najamuddin II
            4.6 Konflik Baru di Uluan
 
Bab V Perang Palembang (1819 dan 1821)
            5.1 Menjelang Perang Palembang Pertama
            5.2 Persiapan Ekspedisi Belanda
            5.3 Perlawan Bangka
            5.4 Persiapan Kesultanan Palembang
            5.5 Perang Palembang Kedua dan Akibatnya
            5.6 Persiapan Menghadapi Perang Palembang (1821)
            5.7 Perang Palembang 1821
 
Bab VI Keruntuhan kesultanan palembang
            6.1 Pemerintahan Sultan Ahmad Najamuddin III
            6.2 Perlawan Sultan Ahmad Najamuddin III
            6.3 Keruntuhan Kesultanan Palembang
 
Bab VII Kesimpulan
 
Lampiran
Daftar Istilah
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis

Notes

Disponible chez Gramedia ici

Livres similaires