Kelisanan dan Keberaksaraan

Kajian Lintas Media

dalam Surat Kabar Terbitan Awal di Minangkaba

Sastri SUNARTI

Collection : Pustaka Hikmah Disertasi

Collection's number: 9

Edition: EFEO - Coéditions, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Publication date: 2013

Status : Other Distributor

0,00

ISBN-13 : 978-979-91-0655-1

Width : 16 cm

Height : 24 cm

Weight : 0.35 kg

Number of pages : 310

Distributor : Autre éditeur

Geography : Indonesia

Language : Indonesian

Place : Jakarta

Support : Papier

Description :

24x16, XXII+288 p., ill., 2013, paperback, indonesian

Read more Read less
Other Distributor
This article has been added to the basket

Abstract

Ranah Minangkabau telah melahirkan tokoh dan surat kabar penting dalam sejarah pers nasional. Di antaranya adalah Rohana Koedoes, Lim Soen Hin, Dja Endar Moeda, Datuk Sutan Maharadja dan surat kabar Soenting Melaju, Pertja Barat, Al-Moenir, Oetoesan Melajoe. Sayang, kajian tentang perkembangan dunia pers di Sumatera Barat masih terbatas jumlahnya.
 
Buku ini mengkaji terbitan awal surat kabar dan majalah yang terbit di ranah Minangkabau mulai pertengahan abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Namun, berbeda dengan para sarjana komunikasi atau jurnalistik, penulis mencoba mengkaji dengan sudut pandang lintas media mengenai keunikan terbitanterbitan Minangkabau, yang ditandai dengan keterkaitan antara kelisanan dan keberaksaraan. Dengan demikian, kajian ini menyodorkan dua hal penting baik bagi dunia pers nasional maupun bagi perkembangan kesastraan Indonesia. Pertama, kajian ini mengisi potongan-potongan yang selama ini kosong dalam mozaik perkembangan pers Nusantara yang masih didominasi oleh terbitan di Pulau Jawa. Kedua, yang lebih penting, kajian ini memperlihatkan, dua dunia yang selama ini seolah terpisah, antara tradisi keberaksaraan dan tradisi kelisanan, nyatanya sangat erat terkait. Kelisanan sebagai satu medium, memiliki sistem yang sama sekali berbeda dengan sistem yang terdapat dalam keberaksaraan. Kita tidak dapat melihat keunggulan kelisanan jika belum berhasil menorobos hadangan keberaksaraan. Surat kabar terbitan awal di Minangkabau memperlihatkan adanya interaksi dalam kedua medium ini melalui beberapa ciri kelisanan yang disampaikan oleh Walter J. Ong, ilmuwan komunikasi dan Amin Sweeney, peneliti terkemuka di bidang kesusastraan Melayu.

Table of contents

Daftar isi
Daftar foto
Daftar singkatan
Kata pengantar
Ucapan terima kasih
 
Bab I
Pendahuluan: kelisanan dan keberaksaraan
1. Pengertian Kelisanan dan Keberaksaraan
2. Permasalahan
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Penelitian Terdahulu
 
Bab II
Landasan teoretis dan metodologi
1. Konsep-konsep
            a. Kelisanan dan Keberaksaraan dalam Cakupan Ilmu Noetika
            b. Bentuk Istimewa (stylized form) dan Bentuk Bersahaja (nonstylized form)
            c. Jejak Kelisanan dalam Tulisan (Oral Residue)
            d. Ciri-ciri Kelisanandan Keberaksaraan
            e. Pendekatan Lintas Disiplin (Antropologi Wacana dan Linguistik)
2. Cakupan Penelitian
 
Bab III
Konteks sosial percetakan dan penerbitan awal di minangkabau (1859-1940-an)
1. Sekilas Sejarah Awal Persuratkabaran di Hindia Belanda
            a. Batavia
            b. Padang Menggantikan Bengkulu Sebagai Pusat Percetakan di Sumatera
            c. Indo-Eropa dan Peranannya dalam Percetakan
            d. Peran Tionghoa dalam Dunia Percetakan dan Penerbitan di Minangkabau
            e. Surat Kabar Pertama di Minangkabau
            f. Percetakan dan Penerbitan di Tangan Pribumi
2. Masyarakat Pembaca Surat Kabar yang Awal di Minangkabau
3. Surat Kabar dan Majalah Sebagai Penghubung antara Rantau dan Nagari
4. Penyebarluasan Syair dan Pantun di Surat Kabar dan Majalah Terbitan Awal di Minangkabau
5. Semangat Pembaharuan Untuk Perubahan dan Penyebaran Ilmu Pengetahuan Melalui Majalah dan Surat Kabar
6. Meredupnya Kegemilangan Dunia Penerbitan dan Percetakan di Minangkabau
 
Bab IV
Perkembangan keberaksaraan dan orientasi lisan dalam surat kabar dan majalah terbitan awal di minangkabau
1. Perkembangan Keberaksaraan
            a. Dari Keberaksaraan Tulis Menuju Keberaksaraan Cetak di Minangkabau
            b. Mundurnya Penggunaan Aksara Aran Melayu dalam Surat Kabar dan Majalah Terbitan Awal di Minangkabau
2. Orientasi Lisan dalam Surat Kabar dan Majalah Terbitan Awal di Minangkabau
            a. Lebih Banyak Penambahan daripada Penyambungan dalam Kalimat (Additive rather than Subordinative)
            b. Penumpukan Tanpa Analisis (Aggregative rather than Analytic)
            c. Kalimat Rampak (Redundant or Copius)
            d. Konservatif atau Tradisional
            e. Pendengaran Menuju Penglihatan (Bacaan)
            f. Pengandalan Topos-topos dalam Surat Kabar dan Majalah Terbitan Awal
3. Alue jo Patuik dalam Surat Kabar dan Majalah Terbitan Awal di Minangkabau
4. Bahasa Percakapan Langsung dalam Surat Kabar Terbitan Awal
5. Khalayak Andaian dan Khalayak Sasaran
 
Bab V
Struktur dan isi surat kabar dan majalah terbitan awal di minangkabau
1. Struktur dan Isi Surat Kabar dan Majalah Terbitan Awal Secara Umum
            a. Tampilan Halaman Muka
            b. Editorial
            c. Artikel
            d. Berita
            e. Surat Pembaca (Rubrik Tanya Jawab)
            f. Iklan
            g. Surat Kabar dan majalah Berdasarkan Persamaan Pandangan
                        i. Surat Kabar dan Majalah Berbasis Adat
                        ii. Surat Kabar dan Majalah Berbasis Agama
                        iii. Surat Kabar dan Majalah Berbasis Kampung Halaman
                        iv. Surat Kabar dan Majalah Berbasis Organisasi Profesi
                        v. Surat Kabar dan Majalah Berbasis Ideologi Politik
                        vi. Surat Kabar dan Majalah Berbasis Jender
2. Surat Kabar Hiburan dan Seni Sastra
            a. Hiburan dan Seni sastra Anak-anak
            b. Surat Kabar Khusus Sastra
3. Fiksi dan Non Fiksi
4. Bahasa yang Digunakan
 
Bab VI
Kesimpulan
1. Kesimpulan Khusus
2. Kesimpulan Umum
 
Daftar pustaka
Lampiran

Notes

Available on Gramedia website here

Related books