Daftar Istilah
Daftar Singkatan
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Peta
Kata Pengantar
Prakata
Bab I. Pendahuluan
1. Parisata di Hindia-Belanda dan Wilayah Koloni Sekitarnya pada Abad Ke-19
2. Vreemdelingenverkeer (Lalu Lintas Orang Asing) dan Toeristenverkeer (Lalu Lintas Wisatawan)
Kajian Sebelumnya
Geoekonomi (Infrastruktur) Jindia-Belanda
1. Jalan Raya
2. Jalur Kereta Api
3. Jalur Pelayaran dan Pelabuhan
4. Akomodasi
Bab II. Hindia-Belanda dalam Catatan Perjalanan dan Buku Panduan Pariwisata (1891-1908)
Hindia-Belanda dalam Catatan Perjalanan 1878-1907
Hindia-Belanda dalam Buku Panduan 1891-1907
Objek di Hindia dalam Catatan Perjalanan dan Buku Panduan1878-1907
1. Batavia Sebagai Pintu Masuk Jawa
2. Pemandangan Alam
3. Masyarakat Tionghoa dan Pribumi
4. Kebiasaan di Hindia: Siesta dan Mandi
5. Kuliner: Rijsttafel dan Sambal
Pola dan Rute Perjalanan
Bab III. Embrio Pariwisata di Hindia-Belanda (1891-1908)
Fenomena Pariwisata di Dunia Abad Ke-19 dan Awal Abad Ke-20
Awal Kegiatan Pariwisata Hindia-Belanda
1. Beberapa Perintis Pariwisata Hindia-Belanda (1891-1908)
a. Marius Buys (1891)
b. Karel Zaalberg (1904)
c. Johan Martinus Gantvoort (1907)
d. Louis Constant Westenenk (1907)
e. Joannes Benedictus van Heutz (1906)
2. Beberapa Organisasi Peletak Dasar Pariwisata (1893-1908)
a. Nederlandsch Indische Wielrijdersbond (Perkumpulan Sepeda Hindia-Belanda) 1893
b. Koninklijke Paketvaart Maatschappij dengan Buku Panduan Tahun 1896
c. Vereeniging Tot Nut van Bandoeng en Omstreken (Perhimpunan Kesejahteraan Bandung dan Sekitarnya) 1898
d. Indische Bond afdeeling (cabang) Yogyakarta – Djokja Bond 1902
e. Algemeene Nederlandsch Indische Wielrijderbond (Perkumpulan Sepeda Hindia-Belanda) 1904
f. Soerabajasche Motor club – Java Motor Club (1908)
Bab IV. Struktur Pariwisata di Hindia-Belanda (1908-1942)
Pariwisata sebagai Gagasan dan Praktik Kolonial
1.Welcome Society (Kihinkai) sebagai Model Acuan Vereeniging Toeristenverkeer Batavia 1908
2. Pengurus VTV Pusat dan Wakil Pemerintah
3. Perwakilan VTV di Luar Negeri dan Perhimpunan Pariwisata di Belanda
4. Organisasi Pendukung
a. Koninklijke Java Motor Club (JMC)
b. Algemeene Bond Hotelhouders in Nederlandsch-Indië (ABHINI)
Hubungan VTV dengan Kantor Cabang dan Organisasi Pariwisata di Daerah: Antara Dukungan dan Kritikan
1. Kantor Cabang VTV di Jawa, Sumatra, dan Bali
2. Dari Vereeniging Toeristenbelang op Sumatra hingga Groot Batavia
a. Vereeniging Toeristenbelang op Sumatra
b. Vereeniging Bandoeng Vooruit
c. Vereeniging Mooi Garoet
d. Vereeniging Semarang’s stad en Ommelanden
e. Vereeniging Magelang Vooruit
f. Vereeniging Malang en Omstreken Vooruit
g. Vereeniging Lawang Vooruit
h. Vereeniging Djokdja Vooruit
i. Vereeniging Groot Batavia
3. Masalah Ketidakpuasan dan Subsidi
Kebijakan bagi Orang Asing dan Wisatawan
Para Penggerak Pariwisata di Hindia
Bab V. Aktivitas Promosi Pariwisata di Hindia-Belanda (1908-1941)
Kebijakan Pariwisata Pemerintah Hindia-Belanda Awal yang Paradoks
Rencana dan Upaya Awal VTV (1908-1909)
Subsidi untuk Promosi
Promosi Pariwisata Hindia-Belanda (1908-1941)
1. Barang cetakan (buku panduan, brosur, peta, poster, majalah)
a. Publikasi VTV
b. Publikasi non-VTV
2. Film Dokumenter
3. Pameran dan Kongres
Kekayaan Alam dan Keragaman Budaya sebagai Objek Promosi
Wilayah yang Dipromosikan
Sasaran dan Hasil Promosi
"Hindia Molek": Menikmati Negeri Sendiri
Bab VI. Pariwisata Hindia-Belanda pada Masa Awal Pendudukan Jepang (1939-1942)
Situasi Pariwisata di Hindia-Belanda 1939-1942
1. Masa Awal Perang Dunia II
2. Situasi di Hindia Ketika Jerman Menyerbu Belanda 1940
Masa Awal Pendudukan Jepang
1. Sarana Transportasi
2. Sarana Akomodasi
3. Objek Pariwisata
4. Aturan Pembatasan
Bab VII. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis